Kisah2 Doa Menyembuhkan 1

| |

Keajaiban DOA

Aku ingat kejadian awal bulan lalu yang menyebabkan aku semakin yaqin akan kekuasaan dan kasih sayang ALLAH.

Kejadiannya waktu itu anak pertamaku saya - TARA (4 tahun) - hari Senin malam (2 Juli 2007) merasa perutnya tidak enak trus muntah. Waktu besoknya sebelum seubuh, dia bangun - nangis - katanya perutnya sakit. Trus kubawa dia ke dokter dan diberi obat. Karena obatnya puyer dan serbuknya banyak plus rasanya yang pahit, sering Tara engga mau minum obat, kadang malah muntah setelah minum obatnya. Minum susu pun juga muntah. Makan cuman paling banyak 3 sendok.

Hari selasa, rabu, kamis, jumat, kondisinya tidak berubah. Secara periodik sekian menit sekali dia menangis karena perutnya sakit. Ke toilet pun yang keluar hanya air dan sedikit diare. Minumnya susah (engga mau banyak, padahal kan harus mengganti cairan), makannya pun susah, obatnya gak bisa sesuai jadwal.

Akhirnya hari Sabtu malam (7 Juli 2007), aku ajak dia ke dokter spesialis anak langganan kami. Dapat obat lagi, tapi pertama minum obat yang baru dapat langsung muntah lagi, sehingga saya paksa minum obat lagi.

Besoknya (8 Juli 2007), kondisinya pun belum banyak berubah, sorenya sewaktu mandi, kulihat perutnya membesar seperti kembung. Sehabis mandi dia main sepeda sambil makan roti Boy dan minum air putih sedikit. Setelah itu di nangis lagi katanya perutnya sakit trus minta dianta ke kamar mandi mau eek. Di kamar mandi dia nangis sambil bilang, "Yah, kapan aku sembuh." - " Aku kok engga sembuh-sembuh sih Yah". Aduh, rasanya hati ini engga karuan kalo lihat anak seperti itu.

Setelah itu dia tiduran ditempat tidur seperti ngantuk, tapi yang jelas tubuhnya pasti lemas, soalnya sudah 6 hari kan makannya sedikit sekali, minum pun seperti itu. Ditanya mamanya pun seperti sudah engga respon. Saat itu saya sudah memastikan kalo engga ada kemajuan, malam itu juga harus masuk rumah sakit. Saya mau coba dulu nyarikan dia water grip - buat kembung anak-anak sama air kelapa hijau.

Setelah shalat maghrib, aku keluar rumah keliling ke toko obat nyari water grip, ternyata engga ada yang punya. Trus aku beli air kelapa hiaju. Selama dalam perjalanan, rasanya hati ini engga karu-karuan melihat kondisi Tara yang seperti itu, tapi aku tahu kalo aku merasa seperti itu adalah salah karena belum bisa rela atas takdir Allah yang sedang berjalan. Bukankah selama ini aku meniatkan untuk belajar sabar dan syukur. Akhirnya aku timbang-timbang sendiri dalam hati, bahwa namanya cobaan yah respon hati kita harus bersabar dalam arti menahan dan menetralisir suasana hati agar tidak merasa khawatir, cemas dan takut. Juga kucari 1000 alasan biar tetap dapat bersyukur meski dalam kondisi yang demikian. Kusyukuri bahwa aku masih punya cukup uang untuk membawa dia ke dokter, aku masih cukup punya uang untuk membelikan obat buat dia, aku bersyukur masih diberi kemampuan untuk berikhtiar, aku bersyukur ditunjukkan Allah dengan kondisi seperti itu bahwa sebenarnya aku sangat sayang sama dia.

Sampai di rumah aku masuk kamar, Tara berbaring lemas, saya katakan ke dia, "Mbak minum air degan hijau dulu ya ?". Dia cuman mengangguk lemah.

Trus aku ke ruang makan memindah air kelapa hijau itu di gelas. Yang aku lakukan kemudian adalah :

Berdoa sama Allah :

Yaa Allah jadikanlah air ini sebagai penyembuh dari-MU. Sembuhkanlah anakku yaa Allah dari semua penyakit yang ada di dirinya. Sembuhkanlah yaa Allah karena tiada kesembuhan yang Haq kecuali kesembuhan dari-MU. Kesembuhan yang tidak membawa penyakit sesudahnya.

Ketika berdoa, aku sangat yakin doaku pasti dikabulkan sehingga waktu berdoa itu dalam visualisasi tergambar bahwa anakku sudah sembuh, bermain seperti biasanya, mau makan dan minum. Dengan visualisasi seperti itu, rasa syukurku memuncak : alhamdulillah anakku sudah sembuh. Dengan rasa syukur yang memuncak inilah hatiku menjadi ridho/rela, - apa pun yang terjadi, itu adalah kehendak-MU yaa Allah, aku ridho menerimanya (dalam hati secara prinsip saya katakan : sakit bawa ke dokter, engga sembuh, ke rumah sakit, meninggal aku makamkan titik). Hati saya PLONG.

Setelah itu aku masuk kamar, trus saya minumkan ke Tara pake sendok. Satu sendok masuk, dua sendok masuk, tiga sendok masuk, di bilang, "Yah, sudah, kenyang". "Ya sudah", jawabku. Setelah itu aku, istri dan adiknya keluar kamar, eh ternyata Tara ikut, trus dia nonton tivi, banyak omong lagi seperti biasanya, bisa senyum, bisa tertawa - NORMAL. Besoknya sudah normal juga.

Subhanallah, alhamdulillah yaa Allah begitu besar rahmatMU. Tiga Sendok yang Menyembuhkan.

Inilah bukti kebesaranNYA dalam apa yang kualami :
DOA - YAKIN - SYUKUR - RIDHO. Langsung saat itu juga terjadi. Alhamdulillah.

Bagus Herwindro
+623133436046, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Wong nDablek sing pengen lan lagi sinau dadi wong apik. Apik miturut Gusti ALLAH lan Kanjeng Nabi MUHAMMAD (orang mursal yang ingin dan belajar jadi orang baik, baik menurut Allah dan RasulNYA). eMailkoe : den.bagus@ymail.com

0 komentar:

Posting Komentar